Banyak pria rela menghabiskan waktu, biaya dan tenaga di gym demi
mendapatkan badan yang kekar berotot. Postur tubuh seperti ini seolah
menjadi idealisasi karakter pria yang sempurna secara fisik. Sebaliknya,
badan yang kurus kerempeng dianggap kurang gagah.
Selain
terkadang membuat penampilan kurang menarik, badan yang cungkring dirasa
kurang sehat ketimbang yang gagah. Pada dasarnya, terlalu gemuk ataupun
terlalu kurus memang tidak baik bagi kesehatan. Bagi mereka yang
berbadan cungkring, ada beberapa risiko kesehatan yang mengintai.
"Kurus
atau gemuk tidak bisa jadi patokan kesehatan seseorang. Banyak orang
yang sudah makan apa saja tetapi badannya tetapi kurus, namun begitu
diukur lemak sudah sangat banyak di dalam tubuhnya dan ini bisa
menyebabkan fatty liver disease (penumpukan gula di hati)," kata dr
Phaidon L Toruan kepada detikHealth seperti ditulis pada Rabu
(12/6/2013).
Dr Phaidon yang merupakan praktisi hidup sehat ini
menjelaskan, orang yang kurus tapi tubuhnya banyak menyimpan lemak
biasanya rentan kelebihan kolesterol. Dia merasa aman memakan berbagai
jenis makanan karena badannya tetap kurus. Padahal penumpukan lemak
jahat di tubuh sudah sedemikian banyaknya.
Biasanya, orang
seperti ini 90 persen mengalami penyakit penyebab kematian seperti
hipertensi, diabetes dan kolesterol. Sebaliknya, orang yang kurus karena
lemak tubuh terlalu rendah juga tak lepas dari risiko. Pada wanita,
kondisi ini dapat mengganggu hormon dan kesuburan.
"Jelas kalau
lemak terlalu rendah akan menyebabkan gangguan hormon (Polycystic Ovary
Syndrome), tetapi bukan itu patokannya, karena yang badannya kecil
banyak yang bisa hamil. Tetapi, tak hanya kurus, kegemukan juga dapat
menyebabkan gangguan hormon," terang dr Phaidon.
Senada dengan
pernyataan tersebut, dokter kesehatan olahraga dr Michael Triangto, SpKO
menegaskan bahwa terlalu kurus dan terlalu gemuk memiliki risikonya
masing-masing. Jika terlalu kurus, maka lemak tubuhnya sedikit, padahal
lemak adalah bahan baku utama pembuatan hormon. Akibatnya pada wanita
dapat mengganggu siklus menstruasi, atau malah berhenti sama sekali.
"Karena
tidak makan secara ekstrem menyebabkan dia kurus, lemak turun, sehingga
menjadi gangguan keseimbangan hormon. Seperti pada orang yang gemuk,
hormon mungkin tidak terganggu, tetap menstruasi sedikit-sedikit. Tapi
sering seperti ini juga bisa sulit punya keturunan," jelas dr Michael.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar