Minggu, 16 Juni 2013

Dibanding Cungkring Ini Kelebihan Punya Badan Berotot

Banyak pria rela menghabiskan waktu, biaya dan tenaga di gym demi mendapatkan badan yang kekar berotot. Postur tubuh seperti ini seolah menjadi idealisasi karakter pria yang sempurna secara fisik. Sebaliknya, badan yang kurus kerempeng dianggap kurang gagah.

Selain terkadang membuat penampilan kurang menarik, badan yang cungkring dirasa kurang sehat ketimbang yang gagah. Pada dasarnya, terlalu gemuk ataupun terlalu kurus memang tidak baik bagi kesehatan. Bagi mereka yang berbadan cungkring, ada beberapa risiko kesehatan yang mengintai.

"Kurus atau gemuk tidak bisa jadi patokan kesehatan seseorang. Banyak orang yang sudah makan apa saja tetapi badannya tetapi kurus, namun begitu diukur lemak sudah sangat banyak di dalam tubuhnya dan ini bisa menyebabkan fatty liver disease (penumpukan gula di hati)," kata dr Phaidon L Toruan kepada detikHealth seperti ditulis pada Rabu (12/6/2013).

Dr Phaidon yang merupakan praktisi hidup sehat ini menjelaskan, orang yang kurus tapi tubuhnya banyak menyimpan lemak biasanya rentan kelebihan kolesterol. Dia merasa aman memakan berbagai jenis makanan karena badannya tetap kurus. Padahal penumpukan lemak jahat di tubuh sudah sedemikian banyaknya.

Biasanya, orang seperti ini 90 persen mengalami penyakit penyebab kematian seperti hipertensi, diabetes dan kolesterol. Sebaliknya, orang yang kurus karena lemak tubuh terlalu rendah juga tak lepas dari risiko. Pada wanita, kondisi ini dapat mengganggu hormon dan kesuburan.

"Jelas kalau lemak terlalu rendah akan menyebabkan gangguan hormon (Polycystic Ovary Syndrome), tetapi bukan itu patokannya, karena yang badannya kecil banyak yang bisa hamil. Tetapi, tak hanya kurus, kegemukan juga dapat menyebabkan gangguan hormon," terang dr Phaidon.

Senada dengan pernyataan tersebut, dokter kesehatan olahraga dr Michael Triangto, SpKO menegaskan bahwa terlalu kurus dan terlalu gemuk memiliki risikonya masing-masing. Jika terlalu kurus, maka lemak tubuhnya sedikit, padahal lemak adalah bahan baku utama pembuatan hormon. Akibatnya pada wanita dapat mengganggu siklus menstruasi, atau malah berhenti sama sekali.

"Karena tidak makan secara ekstrem menyebabkan dia kurus, lemak turun, sehingga menjadi gangguan keseimbangan hormon. Seperti pada orang yang gemuk, hormon mungkin tidak terganggu, tetap menstruasi sedikit-sedikit. Tapi sering seperti ini juga bisa sulit punya keturunan," jelas dr Michael.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar